Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Elemen Hidup

Gambar
api, tanah, udara, air Jika hidup ibarat air Tak akan kubiarkan ia keruh dan tumpah ruah Agar mampu sucikan raga dan sejukkan di kala dahaga Jika hidup ibarat api Tak akan kubiarkan ia bergejolak membakar Agar mampu jadi api unggun kehangatan Jika hidup ibarat angin Tak akan kubiarkan ia beliung lantas memporandakan Agar mampu hapus peluh dan terbangkan penat Jika hidup ibarat tanah Tak akan kubiarkan ia retak lantas runtuh Agar kaki mampu berpijak tegap di atasnya Jika ke empat elemen itu cinta Maka akan kujaga dengan indah Tak mengekang Tak pula membiarkan Agar mampu tundukkan segala gundah Dalam kesyahduan                                                                                                         Maros, 17-1-2013

Untuk IA Sayang Garuda-Na

Gambar
Tinta jari dan kartu pemilih, pemilu pertama ku Hari ini nasib lima tahun rakyat dipertaruhkan Aku tak mengenalmu Tetapi wajahmu meriahkan dinding – dinding lusuh Terpampang baliho dengan sejuta janji mencengkeram kalbu Kaukah pemimpinku? Gubernurku? Janji – janji manis terhambur Memekikkkan telinga yang hampir kendur Dan senyum semerbak berwarna jingga Membutakan mata yang terlena Tawarkan segala ke-gratis-an tanpa batas Pendidikan gratis Kesehatan gratis Bahkan sampai ke liang lahat pun gratis Ingatlah, Siapa pun itu Engkau pemimpin kami Ayomi kami selalu dengan ‘semangat baru’ Berdiri terdepan sebagai ‘komandan’ Terbang gagah berani, arungi angkasa bagai ‘garuda’ Kuharap jangan lagi menutup indera Melihat kami merengek kelaparan Bodoh tanpa pendidikan Sakit, sebab tak ada tempat untuk si miskin dalam kesehatan Ingatlah Setiap manusia adalah pemimpin Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya Ku pilih kau de

Puisi untuk Bapak

Gambar
kupersembahkan buat Bapak, Dr. H. Nasiruddin Rasyid, M.Pd Dia terlahir di antara gunung dan laut paling timur Tumbuh bersama nasi jagung dan kelor Ia ayun sepedanya, menantang terjal Beradu dengan kerikil-kerikil tajam Puluhan kilometer bersahabatkan peluh Dengan harap, pulang membawa seteguk ilmu Dia pelakon hidup penuh lika-liku Pecahkan waktu Terobos beribu ialalang Taklukkan karang-kemarang Bapakku Lelaki luar biasa yang dongkrak semangat ini Suara lantangnya selalu terpatri Mendengung jelas di telinga   ini Memompa hati dan rohani Bapak yang kukagumi Lisannya menakjubkan Tulisannya brilyan Diamnya penuh terobosan Disukai kawan, disegani lawan Dia ayah terhebat yang pernah kutemui saya dan bapak Maros, 22-12-2012 terima kasih bapakku, menjadi laki-laki paling ku kagumi.

Puisi untuk Mama

Gambar
kupersembahkan buat mama,   Dra. Hj. Marliah Syam. Akan selalu teringat Seulas senyum membias wajahnya Ketika sebelum datang fajar Aku sudah terjaga, lalu menyeduh teh untuk suaminya Selalu tersimpan Rona gelak tawanya Ketika malam di ruang keluarga Nyanyikan lagu suka cita Aku selalu tertegun Menatap raut, bibir, dan matanya Ketika lafazkan ayat-ayat Allah Di malam tanpa suara, tak henti berdoa untuk anak-anaknya Akan selalu terpatri Dekap hangatnya Kecupan kasih sayangnya Dan air mata bahagianya Jemarinya tak semulus dulu lagi Dan rambut mulai memutih Dia abdi Negara sambil mengayun bayi Dialah wanita yang lahirkan diri ini Ibu yang kucintai Maros, 22-12-2012 Untuk Ibu kebanggaanku mama selalu lebih cantik dari saya