Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Akhirnya Saya Menari di Dies Natalis Identitas

Gambar
Seumur-umur saya belum pernah menari loh, dan sekarang di organisasi ini saya mencobanya untuk pertama kali, bayangkan saya dan teman-teman hanya latihan 2 hari.. yah 2 hari, tari paduppa, entahlah bagaimana saya bisa mendeskripsikan betapa kakunya badan ini dikemayukan, hihi. 3 dari 8 magang identitas di tunjuk untuk mempersembahkan tarian paduppa, saya , ramdha dan sari. 10 jam sebelum malam ramah tamah dies natalis identitas kami latihan sungguh-sungguh, salah-diulang lagi-salah lagi- diulang lagi. Jari-jariku sumpah rasanya sakit gimana gitu... tapi harus tetap semangat, selain latihan kita juga harus mendekorasi ruangan ini, di pasangkan balon-balon, pita, spanduk, geser ini itu dan banyak lagi.. Menari sembari dekorasi Latihan tari paduppa di Lt1 Rektorat Kenapa yah, waktu rasanya semakin cepat berlalu, sisa beberapa jam lagi dan kami masiiih saja selalu salah latihan menari, selalu saja ada kecemasan, bagaimana nanti kalau penampilan kami jelek, bagaimana nan

Puma, Jagung Manis dan Tahan Lama

Gambar
jagung puma hasil persilangan Jika beras sebagai makanan pokok sudah tidak bisa menjadi pemenuh kebutuhan kita, apa langkah alternatif yang akan kita ambil? Yah, salah satu bahan pangan serelia pengganti beras adalah jagung. Jagung telah dipikirkan menjadi salah satu alternatif pangan selain beras. Diketahui terdapat jenis jagung yang sering dikonsumsi masyarakat, jagung pulut dan jagung manis. Akan tetapi jagung belum bisa sepenuhnya menjadi pangan pengganti beras. Yang menjadi kendala mengapa jagung belum bisa digunakan sebagai pangan alternatif dikarenakan keengganan masyarakat mengkonsumsi jagung disebabkan kualitas jagung saat ini pada umumnya kurang cocok bagi lidah masyarakat Indonesia. Masih terdapat kelemahan-kelemahan dari dua jenis jagung ini. Kelemahan dari jagung pulut yaitu produksinya yang rendah (<2ton.ha-1 ) sehingga petani kurang tertarik membudidayakannya, sedangkan kelemahan jagung manis yaitu masa segar yang sangat singkat, hanya tahan kurang lebih

Sendiri sesampainya di Maros

Gambar
Selasa, 3 Sept 2013 19:52 malam Hari ini saya sendiri lagi, namun kali ini kata “lagi” ini tak biasa. Kali ini bukan saya yang “meninggalkan” tetapi “ditinggalkan.” Seperti biasa selepas adzan maghrib berkumandang kuhentikan semua kegiatan kampus dan organisasi, pikiranku tentu mulai tertuju pada kampung halamanku, rumahku, yah apalagi kalau bukan Maros. Tahun ini saya sering galau dan tak betah sendiri jika nginap di ramsis baru, tak seperti tahun lalu. Seperti kemarin-kemarin hari yang rasanya begitu-begitu saja kujalani tetapi sulit ditebak. Bergelut dengan dosen-dosen sastra inggris di kelas seharian dan free time kugunakan untuk urusan organisasi. pukul 7 pagi saya sudah harus berangkat dari maros ke kampus karena mata kuliah pertama dimulai pukul 8 tepat dengan dosen yang “lumayan” uhuk hmm inshaallah baik. Hari selasa adalah hari kuliah tersibuk, 4 mata kuliah dengan selisih waktu hanya 10 menit istirahat. Sangat kusesalkan seharusnya sore ini saya ikut menganta

Resensi Novel Tarian Bumi

Gambar
Cover Tarian Bumi Tarian Bumi, Kehidupan Perempuan di Tanah Bali Judul                : Tarian Bumi Penulis              : Oka Rusmini Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan            : Cetakan pertama: Juli 2007                           Cetakan kedua: Juni 2013 Tebal                : 182 hlm          Bali adalah salah-satu pulau di Indonesia yang telah menasional dan mengglobal di seluruh penjuru dunia karena terkenal dengan pesona kebudayaan dan ritualnya yang terlihat eksotik. Namun kenyataannya Bali yang dari luar terlihat eksotik tersebut sebenarnya memaksa para masyarakatnya menahan air mata dan luka yang disimpan sendiri dan tak terlihat oleh kebanyakan orang. Sebagai seorang perempuan keturunan Bali yang lahir dan tinggal lama di tanah kelahirannya, Oka Rusmini berhasil menyuguhkan ceritanya tentang ritual Bali yang jarang orang-orang ketahui secara mendetail. Novel yang berisi 182 halaman ini banyak menceritakan posisi kaum perempuan da