Welcome to the Jungle Adik-Adik Maba Unhas
hadapi, hayati, nikmati. pilih jalanmu!!! |
SBMPTN, istilah baru tahun ini sebagai awal menuju bangku
kuliah bagi alumni-alumni sekolah menengah atas yang baru saja melepas seragam
putih abu-abu. Disinilah awalnya, bersaing dengan ribuan calon mahasiswa yang
sebagai besar menembak universitas yang sama. Universitas Hasanuddin.
Pagi itu hujan mengguyur kota Makassar bertepatan dengan Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di kampus Universitas Hasanuddin
18 Juni 2013. Meski begitu para calon mahasiswa baru terlihat sangat
bersemangat. Mutia misalnya, alumni SMA Negeri 1 Maros itu sejak pukul 07.30
pagi sudah berada di lokasi ujian. Papan pengalas dan beberapa alat ujian
digenggamnya sembari melihat-lihat nomor tes yang terpampang di dinding ruang
ujian.
Berbeda dengan salah satu peserta SBMPTN di lokasi
farmasi lantai 4 gedung perpustakaan. Jam sudah menunjukkan pukul 09.25 ketika
dia baru sampai di ruang ujian. Pakaiannya sedikit basah dan dengan tergesa –
gesa menaiki satu per satu anak tangga hingga sampai di lantai 4 gedung
perpustakaan. Seorang satpam dengan cekatan menghampiri dan membantu mencarikan
ruangannya. Untunglah dia masih bisa masuk ke dalam ruang ujian tanpa harus diproses
atau ditempatkan di ruang khusus peserta yang terlambat. Ekspresi panik
terlihat jelas diwajahnya. Sedari tadi dia beberapa kali salah ruangan.
Ternyata kejadian itu tidak hanya terjadi di farmasi. Hal
serupa juga terjadi di beberapa lokasi ujian, seperti di teknik. Bahkan
kasusnya lebih fatal lagi, salah satu peserta ujian di lokasi teknik terlambat
hingga sepuluh menit terakhir. Awalnya dia tidak diizinkan memasuki ruang ujian
pada saat tes IPC, tetapi karena kasihan akhirnya pengawas mengizinkannya masuk
di jam kedua.
Hari kedua, ujian penjurusan. Ujian Nampak aman dan
tertib. Hari kedua ini juga Koran Identitas edisi akhir Juni mulai disebar,
salah satu target utama pembagian Koran adalah calon mahasiswa baru Unhas yang
tengah mengikuti tes. Ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Identitas sebagai
penerbitan kampus. Bahwa ini loh
korannya unhas, GRATIS.
Akbar calon mahasiswa yang sementara membaca Koran
identitas setelah ditanya oleh salah satu reporter mengaku bahwa tarif parkir
motor yang ia bayar di daerah teknik yaitu sebesar 10 ribu rupiah, 5 ribu masuk
parkir dan 5 ribu untuk keluar lagi. Selain itu juga harus membeli stiker
dengan harga serupa. Karena terbilang masih sangat baru di Makassar, jadi Akbar
tidak protes akan hal itu, yang penting masih bisa ikut tes SBMPTN dengan
tenang. Calon Mahasiswa Baru tak ayal menjadi “mesin uang” bagi sebagian mahasiswa
Unhas. ‘Pemerasan’ halus dengan dalih keamanan menjadi jurus jitunya.
SBMPTN nampaknya tak dirasakan sekitar 1000 mahasiswa
baru 2013 yang berseragam putih-hitam di Baruga AP Pettarani, pasalnya mereka
telah dinyatakan lulus SNMPTN (undangan) bebas tes masuk perguruan tinggi
negeri Unhas.
“Ada kebanggaan tersendiri rasanya bisa lolos di Unhas
tanpa mengikuti rangkaian tes yang katanya sangat sulit, apalagi sekarang saya
dinyatakan lulus di fakultas pilihan dan impian sejuta umat,” ungkap salah satu
mahasiswa baru yang lulus SNMPTN di fakultas Kedokteran Unhas, sambil tertawa
kecil.
Semua camaba, maba, maupun mahasiswa yang lagi-lagi ikut
tes Unhas pasti punya kisah mereka sendiri. Saya teringat ketika setahun lalu
pertama kali saya dinyatakan sebagai mahasiswa baru jurusan sastra inggris Unhas.
Memang, ada kebanggan tersendiri dinyatakan lulus SNMPTN undangan tanpa harus
mengikuti tes ini dan itu.
Selamat datang di dunia kampus adik-adik maba Unhas.
Selamat berproses, Ingat, tempat belajar bukan hanya ada di bangku kelas
kuliah, semua sudut-sudut kampus adalah ladang ilmu. Serap ilmunya, curi
ilmunya, dan rasakan manfaatnya. Welcome
to the jungle.
**Diah Anisa
Rumah Kecil Identitas
Komentar
Posting Komentar