Semuanya Demi Bakso Rica - rica


26 feb 13
Hari ini ngiler banget makan bakso rica – ricanya mas yang di wisata kuliner maros atau PTB, entahlah sudah berapa bulan tak kesana lagi, maklum sekarang saya sudah kuliah di Makassar dengan kesibukan yang super dupernya minta ampun,alias sok sibuk, hehe.
Pasukan seragam coklat di PTB
dengan seragam kuning kotak-kotak in PTB
Waktu masih SMA dulu saya dan teman – teman jarang sekali absen ke PTB, danau buatannya itu meski tak terlalu indah tetapi mampu hapus lelah setelah seharian harus belajar di sekolah. Yah, masa SMA dengan tongkrongan di PTB Maros. Bersama sahabat – sahabat yang tak akan pernah hilang dalam memori ku, kecuali kalau aku terkena Alzheimer.
waktu masih SMA, PTB jadi tongkrongan sejati, dengan putih-abu abu



Hari ini juga saya dan Tiara harus makan bakso rica – rica, gak tahan merasakan enaknya, bakso isi ayam, tahu isi bakso, kuahnya yang kental dengan jeruk nipis dan Lombok tumis serta kecap manis, nyuammyy tak ada yang bisa menolak pesonanya. Sekarang tinggal aku dan Tiara, teman abadi dari SMA kelas 2 sampai kuliah sekarang, hanya aku dan Tiara yang melanjutkan kuliah di Unhas, yang lainnya ada di UNM, UMI, UKIP, dan ada juga yang nunggu tahun depan.
*
Jadi kami hanya pergi berdua, tetap dengan menggunakan motor milik Tiara. Dan hari ini kami harus ‘melanggar’ lagi. Tak ada helm. Perjalanan dari Makassar ke Maros di sore hari harus melewati beberapa titik yang di huni oleh polantas sangar. Kami hanya takut di tilang dan dimintai uang, apalagi sekarang keuangan lagi minus – minusnya. Harus hemat, tetapi tetap mau makan bakso rica – rica, apapun alasan dan tantangannya.
*
Sekitar ada 10 titik pos polisi yang harus ditaklukkan. Dua kali saya harus jalan kaki beberapa meter karena tak mungkin menerobos jalan ketika pak polisi berada di tengah – tengah jalan, dan polisi lainnya menunggu mangsa di pos.
Semuanya demi bakso rica – rica di wisata kuliner maros. Dan akhirnya semuanya terbalaskan, kami bisa makan bakso rica – rica dengan melewati kejamnya jalan raya Makassar- maros tanpa memakai helem. Tanpa swipping polisi, tanpa cacat sedikut pun, salut deh sama Tiara sang pembalap professional. Hehe
*
Dan nyammmiiii bakso rica – rica sudah mendarat di perut… ayoo,, yang belum pernah makan bakso rica – rica , rasakan sekarang.. rasakan tantangannya.. hanya di Wisata Kuliner Maros, samping kiri kantor bupati maros, depan al-markas al-islami maros. Waiting for ur hysteria..
semuanya demi samangkok bakso rica - rica


aku dan rica - rica

tiara sang pembalap dan diah annisa sang penebeng professional. hehe
habislah 2 mangkok bakso rica-rica. ada rasa lain, rasa ingin tambahhh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Sampai Mereka Tahu Aku Lesbi

Puisi: Tugu Monas Ibu Kota

Namaku dari Sudut Pandang Makhluk Lain